Minggu, 24 Maret 2013

SEMANTIK (JENIS MAKNA)

pengarang     : Abdul Chaer

MAKNA LUAS

Makna luas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem yang pada mulanya hanya memiliki ‘makna’, tetapi kemudian karena berbagai faktor menjadi memiliki makna – makna lain. Umpamanya kata saudara yang sudah disinggung di depan, pada mualnya hanya bermakna ‘seperut’ atau ‘sekandungan’. Kemudian maknanya berkembang menjadi ‘siapa saja yang sepertalian darah’. Akibatnya, anak paman pun disebut ‘saudara’. Lebih jauh lagi selanjutnya siapa pun yang masih mempunyai kesamaan asal – usul disebut juga saudara. Malah kini siapa pun dapat disebut saudara. Seperti contoh yang dibuat untuk menangkap makna kata saudara pada kalimat – kalimat tersebut, yakni;
-          Saudara  saya hanya dua orang
-          Surat saudara sudah saya terima
-          Sebetulnya dia masih saudara saya, tetapi sudah agak  jauh
-          Bingkisan untuk saudara – saudara kita di Timor Timur
-          Saudara – saudara  sebangsa dan setanah air, marilah . . . .
Perluasan makna yang terjadi pada kata saudara terjadi juga pada kata – kata kekerabatan lain seperti kakak, ibu, adik, dan bapak. Kakak yang sebenarnya bermakna ‘saudara sekandung yang lebih tua’, meluas mananya menjadi siapa saja yang pantas dianggap atau disebut sebagai saudara sekandung yang lebih tua. Begitu pula dengan adik yang maknanya meluas menjadi siapa saja yang pantas dianggap atau disebut sebagai saudara sekandung yang lebih muda.  Proses perluasan makna ini dapat terjadi dalam waktu yang relatif singkat, tetapi dapat juga dalam kurun waktu yang cukup lama. Makna – makna lain yang terjadi sebagai hasil perluasan itu masih berada dalam lingkup poli – seminya. Jadi, makna – makna itu masih ada hubungannya dengan makna asalnya.

MAKNA SEMPIT
Yang dimaksud dengan makna sempit yaitu gejala yang terjadi pada sebuah kata pada mualnya mempunyai makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi tebatas hanya pada sebuah kata untuk sebuah makna saja. Misalnya kata ‘sarjana’ yang pada mualnya berarti ‘orang pandai’ atau ‘cendikiawan’, kemudian hanya berarti ‘orang yang lulus dari perguruan tinggi’, seperti tampak pada sarjana sastra, sarjana hukum, sarjana ekonomi dan lain sebagainya. Betapapun pandainya seseorang mungkin sebagai hasil belajar sendiri, kalau bukan tamatan suatu perguruan tinggi, tidak bisa disebut sarjana. Sebaliknya, betapapun rendahnya indeks prestasi seseorang kalau dia sudah lulus dari perguruan tinggi, dia akan disebut sebagai sarjana. 


 
Buku               : Semantik 2
Pengarang       : Djajasudarma

MAKNA LUAS
            makna luas adalah makna yang terkandung pada sebuah kata lebih luas dari yag diperkirakan. Kata – kata yang berkonsep memiliki makna luas dapat muncul dari makna yang sempit. Contoh ;
-          Kursi roda dengan kursi
-          Warisan dengan harta
-          Mencicipi dengan makan
Kata – kata yang memiliki makna luas digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau ide yang umum.

MAKNA SEMPIT
Makna sempit adalah makna yang lebih sempit dari keseluruhan ujaran. Makna yang asalnya lebih luas dapat menyempit, karena dibatasi. Bloomfield mengemukakan adanya makna sempit dan makna luas di dalam perubahan makna ujaran.
Makna luas dapat menyempit atau suatu kata yang asalnya memiliki makna luas(generik) dapat menjadi memiliki makna sempit(spesifik) karena dibatasi.